BKKBN Sulsel Puji Kolaborasi Penanganan Stunting di Enrekang

Uncategorized

ENREKANG — Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap II dalam Perumusan Rencana Tindak Lanjut, dilaksanakan di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD), Selasa 27 Desember 2022.

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani, Bupati Enrekang Muslimin Bando, Wakil Bupati Asman, para asisten, pimpinan OPD, pimpinan BUMD, PKK, Dharma Wanita Persatuan, PGRI, Baznas, RSUD, para camat, PKM tim pendamping keluarga, dan penyuluh.

Kadis Dalduk-KB/Kepala BKKBD Dra. Darmiati Siampa, M.Pd. menjelaskan kegiatan ini digelar untuk meningkatkan komitmen bersama mitra kerja sebagai upaya percepatan penurunan stunting, meningkatkan kualitas pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dengan keluaran (Output) dan manfaat (Outcome) yang jelas dan terukur serta secara khusus untuk meningkatkan pemahaman tentang program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting, menyelaraskan pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting serta menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program dan kegiatan di tingkat Kabupaten Enrekang.

“Kami berterimakasih atas keterlibatan semua pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ini memang harus kolaboratif. Banyak6 masukan dan saran dari berbagai pihak menandakan keseriusan semua pihak untuk terlibat dalam program penanganan stunting,” urai Kadis Darmiati Siampa.

Wabup Enrekang selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Enrekang mengapresiasi dilibatkannya tim pendamping keluarga dalam program penurunan stunting.

Mulain sejak pernikahan, kehamilan dan kelahiran semua memerlukan edukasi pentingnya asupan gizi dan pola hidup sehat untuk menghindari stunting. Sehingga peran pendamping keluarga sangat subtansial.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani menyampaikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten Enrekang serta seluruh masyarakat atas partisipasinya dalam menekan prevalensi stunting. Sehingga target nasional 14 persen pada tahun 2024 semakin optimis bisa dicapai.

Kabupaten Enrekang, kata Andi Ritamariani, selangkah lebih maju dengan pelbagai inovasi, serta keterlibatan seluruh komponen masyarakat.

Keunggulan lainnya sebab Enrekang kaya dengan pangan lokal serta hasil perkebunan yang mendukung langsung terpenuhinya gizi bayi dan ibu hamil.

“Jika semua ini bisa dimaksimalkan, saya optimis Kabupaten Enrekang akan berkontribusi secara signifikan dalam penurunan stunting secara nasional,” pesannya.

Bupati MB menegaskan bahwa penanganan stunting harus semakin massif dari hari ke hari. Sembari mengulang kembali pelbagai bahaya stunting dan dampak yang ditimbulkan. Pemda siap mendukung program pencegahan dan penanganan stunting lewat kebijakan dan penganggaran yang proporsional.

Karena itu, kata MB, diseminasi audit ini penting sebab melahirkan rekomendasi dari pakar, untuk selanjutnya dilakukan pendampingan dan intervensi sesuai akar masalahnya.

“Kita berharap tidak ada lagi kasus baru, keluarga yang beresiko tidak bertambah. Kita galakkan edukasi dan maksimalkan potensi pangan lokal untuk menciptakan generasi emas Enrekang yang sehat dan cerdas,” urai Bupati.

Disela acara ini, Bank Sulselbar Cabang Enrekang menyerahkan CSR senilai Rp6 juta untuk penanganan stunting. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *