Ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk mencegah kejadian stunting pada anak, baik saat hamil maupun sesudah melahirkan. Saat hamil, penting bagi ibu untuk melakukan tiga hal ini:
- CEGAH ANEMIA dengan mengkonsumsi secara harian protein hewani (ati, telur, ikan, unggas, daging merah) dan meminum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama 3 bulan pertama kehamilan.
- CEGAH KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) dengan mengkonsumsi makanan sesuai gizi seimbang. Kondisi KEK bisa dideteksi dini dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Minimal LiLA bagi ibu yang sehat adalah 23,5 cm.
- PERSIAPKAN PERSALINAN dengan:
- Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan. Pastikan suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.
- Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.
- Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan atau biaya lainnya
- Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas Kesehatan.
- Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk persiapan kelahiran bayi seperti KTP, Kartu Keluarga, dan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.
- Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) setelah bersalin dan tanyakan ke petugas kesehatan tentang cara ber-KB.
Sedangkan, sesudah melahirkan, ibu dapat melakukan tiga hal ini:
- MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF & LANJUTAN
- Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setelah persalinan dan skin-to-skin contact minimal 1 jam
- Berikan ASI eksklusif kepada bayi dari usia 0 – 5 bulan dan teruskan hingga usia 2 tahun jika memungkinkan
- Berikan Makanan Pendamping ASI dari usia 6 – 23 bulan
- MPASI & PEMBERIAN MAKANAN BAYI & ANAK
- Banyak makan sayuran (250 gr/hari setara dengan 2,5 porsi sayur) dan buah-buahan (150 gr/hari setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang, 1,5 potong pepaya ukuran sedang, atau 3 buah jeruk ukuran sedang)
- Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan pokok
- Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak
- Biasakan sarapan
- Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan
- Kecukupan nilai kalori dan kandungan gizi makanan sesuai kebutuhan berdasarkan umur, bervariasi sesuai dgn ketersediaan lokal dan musim, dan disertai minum air bersih yang aman secukupnya
- PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
- Identifikasi ukuran berat dan tinggi awal anak dari sejak lahir hingga usia 2 tahun untuk mengetahui kemajuan pertumbuhannya
- Bayi dikategorikan memiliki Berat Lahir Rendah (BBLR) apabila berat badannya kurang dari 2.500 gram (Kementerian Kesehatan)
- Perkembangan berat dan tinggi badan anak dapat dilakukan setiap bulan di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan hasilnya bisa dicatat di Kartu Menuju Sehat (KMS) yang tersedia di dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)